Tips Memilih Makanan Pendamping ASI Untuk Si Kecil

Saat ASI sudah tidak mencukupi lagi, anak-anak 1 sampai 3 tahun membutuhkan asupan makanan pelengkap ASI (MPASI). Hanya saja makanan pendampingnya tidak bisa dipilih.

Di Indonesia, anak kecil sering diberi buah dan sayuran seperti pisang, apel, pepaya, brokoli dan kentang.

Tapi ternyata, makanan tersebut bukanlah makanan pendamping terbaik untuk ASI. Alih-alih yang terbaik, makanan ini justru bisa membahayakan bayi.

Dokter gizi dan penyakit metabolik anak-anak Damayanti Rusli Sjarif menjelaskan bahwa MPASI yang baik harus mengandung zat yang terkandung dalam ASI.

"Jika menyusui tidak cukup, sebaiknya ditambahkan ke MPASI, MPASI harus memenuhi cara melancarkan haid nutrisi yang sudah tidak ada lagi dalam air susu ibu, yaitu energi, protein, vitamin, terutama zat besi harus memiliki segalanya," kata Damayanti dalam sebuah Diskusi memperingati Hari gizi nasional, Jakarta, Selasa (23/1).

Damayanti menjelaskan bahwa bayi membutuhkan zat besi hingga 11 miligram per hari. Besi ini harus dipenuhi agar perkembangan otak anak maksimal. Studi yang menyebut anak-anak yang mendapat asupan zat besi cukup memiliki kelebihan dalam matematika.

Menurut Damayanti, zat besi terkandung terutama pada ayam, angsa dan itik bebek. Besi sangat sedikit terkandung dalam sayuran dan buah-buahan. Pada pisang saja, misalnya, besi hanya mengandung 0,5 miligram.

"Berapa banyak pisang yang harus Anda isi dengan zat besi?" Tapi jika ketiga hati ayam mereka sendiri sudah terpenuhi, mudah dan murah, "kata Damayanti.

"Anda tidak bisa memberikan kemurnian murni dari makanan seperti di rumah, coba nasi, nasi uduk itu gemuk, telur yang diberikan, disana ayam disuwir, si blender, sudah lengkap".

Dia menambahkan bahwa, faktanya, anak kecil berusia di atas 6 bulan dan telah diberikan MPASI dan kemudian dapat memberi makan makanan keluarga tersebut. Artinya, anak kecil bisa menerima makanan yang sama seperti seluruh keluarga.

Hanya saja di sisi lain, Damayanti menjelaskan bahwa fase dan siklus menstruasi sayuran tidak baik untuk bayi karena seratnya tidak bisa dicerna oleh bayi.

"Jadi konsepnya, sayur dan buahnya sudah diperkenalkan, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak, apa yang penting untuk mengetahui rasanya, misalnya (sayur) tunggal," kata Damayanti.

Menurut Damayanti, bayi yang baru lahir bisa mencerna serat dengan baik saat berusia di atas 2 tahun.

Komentar